Hari ini,
Senin, 27 April 2015 tiba giliran saya
untuk menjadi Pembina Upacara. Sekitar 2 minggu lalu saya sudah mempersiapkan
teks alias kerpek’an tentang apa yang akan saya sampaikan pada saat amanat
Pembina Upacara berlangsung. Kenapa persiapannya butuh 2 minggu? Karena saya
mempersiapkan kemungkinan terburuk, jika guru yang bertugas untuk menjadi
Pembina pada saat itu mendadak tidak bisa hadir di sekolah, maka otomatis
urutan di bawahnya akan maju. Daripada saya nanti bingung ingin bicara apa,
makanya saya persiapkan dari awal.
Sudah pasti bisa ditebak, pada saat tiba di
sekolah saya mulai gugup, pengen pipis, detak jantung terdengar keras dengan
tempo yang cepat. Apa ini, saya gemetar. Sambil memasang wajah sok santai,
diawali dengan Basmallah, dan selama saya berada di depan siswa, terus saja
saya mengucap bacaan shalawat. Dan akhirnya inilah isi dari amanat saya:
==================================================================
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Yth. Bapak Kepala SMK Negeri 2 Mojokerto
Yth. Bapak/Ibu Guru serta Staf Karyawan SMK
Negeri 2 Mojokerto
Yang saya banggakan Siswa Siswi SMK Negeri
2 Mojokerto
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji
syukur Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat, Taufik, serta
Hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga pada pagi ini kita masih diberi
kesempatan untuk melaksanakan upacara bendera dalam keadaan sehat wal’afiat.
Kedua kalinya, Sholawat serta salam selalu
tercurah kepada junjungan Nabi Besar kita Muhammad SAW yang telah membimbing
kita dari kegelapan menuju arah yang terang benderang yakni agama Islam.
Ketiga kalinya, saya ucapkan terimakasih
kepada seluruh peserta upacara yang telah mengikuti jalannya upacara dengan
tertib.
Anak-anakku yang berbahagia,
Pada kesempatan kali ini Ibu ingin
menyampaikan beberapa hal, akan tetapi sebelumnya Ibu ingin mengevaluasi
tentang jalannya upacara. Untu petugas upacara Ibu lihat sudah lebih baik dari
minggu kemarin akan tetapi ada beberapa petugas yang masih harus belajar,
antara lain komandan pleton agar lebih tegas lagi, dan paduan suara agar lebih
keras lagi suaranya. Untuk peserta upacara sudah tertib, akan tetapi pada
barisan belakang masih ada yang mengobrol dan bercanda sendiri.
Adapun yang ingin saya sampaikan adalah:
yang pertama tentang keterbitan. Terdapat
beberapa poin dalam ketertiban, antara lain:
1. Tertib masuk sekolah.
a)
Ibu harap tidak ada lagi siswa
yang langganan terlambat.
b)
Jika bel mulai pelajaran
berbunyi, diharapkan kalian segera masuk kelas. Apabila Bapak/Ibu guru yang
seharusnya mengajar belum tiba di kelas, harap ketua kelas atau perwakilan
segera ke ruang guru untuk mencari beliau, siapa tahu beliau lupa kalau ada jam
mengajar. Atau jika beliau berhalangan hadir, maka silakan mencari guru piket,
tanyakan apakah ada tugas. Jangan sampai kalian mengganggu kelas lain yang
sedang melaksanakan proses belajar.
c)
Jangan sampai membolos, dari
rumah berpakain seragam akan tetapi tidak belok ke sekolah. Beloknya malah ke
warung atau ke warnet atau ke rumah teman. Apalagi jika kalian bolosnya secara
berjama’ah. Satu kelas janjian tidak masuk sekolah. Ibu sangat menyayangkan hal
ini terjadi di sekolah kita.
2. Tertib memakai atribut.
a)
Diharapkan kalian berpakaian
sesuai dengan aturan sekolah, mulai dari yang berjilbab, sesuaikan warna jilbab
dengan warna seragam, gunakan atribut lengkap di baju, gunakan dasi, sabuk,
celana jangan terlalu ketat baik untuk laki-laki maupun untuk perempuan,
gunakan kaos kaki warna putih saat menggunakan pakaian putih abu-abu, cuci kaos
kaki maksimal dua hari sekali, sepatu harus warna hitam.
3. Tertib mengerjakan tugas.
a)
Diharapkan kalian mengerjakan
tugas dengan baik
b)
Mengumpulkan tugas tepat waktu
c)
Kerjakan tugas sesuai dengan
kemampuan diri sendiri. Karena Bapak/Ibu guru disini lebih menghargai proses,
bagaimana kalian berusaha untuk mengerjakan tugas daripada hanya sekedar
hasilnya
Yang kedua, sekarang tangal 27 April,
sebentar lagi kita memperingati Hari Pendidikan Nasional. Ada yang tahu kapan
kita memperingatinya? Iya benar, pada 2 Mei. Salah satu faktor yang menjadi
penentu keberhasilan Pendidikan adalah “banyak membaca”.
Selama ini kita mengenal slogan, “buku
adalah gudang ilmu”, “membaca dapat membuka jendela dunia”.
Saya mengutip kata-kata dari penulis
terkenal, yaitu Darwis Tere Liye. Beliau berkata:
“Jika Anda menemukan orang yang begitu
menakjubkan, pengetahuannya begitu luas, menyenangkan orang yang mendengar,
nasihatnya begitu dalam, jangan tanyakan tips atau cara untuk bisa menjadi
seperti dia, selain pertanyaan, “Buku apa saja yang telah dia baca?”.
Pun sebaliknya, jika kita menemukan orang
yang begitu menjengkelkan, tidak sopan, dangkal, perkataanya kasar/kotor, maka
jangan tanyakan apapun kecuali, “Kapan terakhir kali dia membaca buku?””.
Perlu kita ketahui bahwa buku tidak bisa
tergantikan dengan perangkat teknologi modern, selama kita masih belum bisa
menggunakan perangkat tersebut dengan bijak.
Membaca tidak harus dimulai dari bacaan
berat, akan tetapi cukup bacaan ringan seperti Koran, majalah, novel, cerpen,
cerita lucu, dan sebagainya.
Mulailah dari sekarang, mulailah dari diri
sendiri, mulailah untuk gemar membaca, insyaAllah kalian akan sukses. Aamiin.
Terimakasih atas perhatiannya,
Mohon maaf apabila ada kesalahan,
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
=========================================================================