Sekedar

Sekedar untuk mengikat ilmu melalui tulisan,
Sekedar untuk mengusir rasa malas,
Sekedar untuk mencoba bermanfaat,
Sekedar untuk mendapatkan ilmu, melalui komentar Anda.

Minggu, 31 Maret 2013

Dubbing Suara Menggunakan Flash

Judul: Video Lipsing Santi dan Jihan

Latar Belakang:
Seiring perkembangan jaman, teknologi juga semakin maju, salah satunya dalam bidang perfilman. Film kartun merupakan salah satu contoh perkembangan teknologi animasi di dunia. Jika jaman dulu kita mengenal animasi masih menggunakan flip book, yaitu buku berisi gambar, dan apabila kita membalik buku secara cepat akan terlihat bahwa gambar di dalamnya akan bergerak. Maka saat ini kita banyak melihat animasi yang sudah canggih menggunakan tampilan 3D bahkan 4D. Adobe flash merupakan salah satu software untuk membuat animasi. Pada laporan kali ini akan dijelaskan cara atau langkah membuat animas karakter yang dapat menggerakkan bibir sesuai dengan suara lagu.
Dunia hiburan sempat dihebohkan dengan adanya video lipsing keong racun yang dibawakan oleh Sinta dan Jojo yang tersebar di internet melalui youtube. Terinspirasi dari hal tersebut, maka dibuatlah video lipsing Luillicious (by: BCL) dengan tokoh karakter animasi Santi dan Jihan.

Belajar Praktik Audio Recording

Pada matakuliah Multimedia yang kami jalani di PENS (Politeknik Elektronika Negeri Surabaya) di pertemuan-pertemuan akhir bersama dosen bernama bu Fardani, kami belajar tentang audio recording. Bagi saya, ini adalah praktikum paling menarik dibanding yang lain karena merupakan pengalaman pertama saya memasuki ruangan audio recording.
Satu kloter terdiri dari 5 orang mahasiswa karena disamping menyesuaikan dengan ruangan audio recording juga agar praktikum berjalan secara optimal. Ruangannya sendiri berukuran sekitar 2x2 meter. Dindingnya dilapisi dengan suatu bahan yang menyebabkan kedap suara, jadi ketika ada penyiar yang berteriak-teriak tidak akan terdengar dan mengganggu orang-orang di sekitar ruangan tersebut. Di bagian tengah ruangan terdapat berbagai perangkat audio recording. Ruangan audio recording yang kami gunakan sebenarnya adalah ruangan tahap pertama dimana suara yang dikeluarkan seseorang terbentuk secara murni apa adanya. Ruangan ke-dua tempatnya ada di sebelah ruangan pertama. Ruangan ke-dua digunakan untuk melakukan editing suara yang dihasilkan dari ruangan pertama. Antara ruangan pertama dengan ruangan ke-dua dipisahkan oleh kaca yang tembus pandang. Secara garis besar denah ruangannya dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1. Denah Ruangan Audio Recording

Selasa, 26 Maret 2013

PPGT (Program Pendidikan Guru Terintegrasi)



PPGT? Apa itu PPGT? Apa bedanya dengan PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang selama ini sudah berjalan?

Hehee hai sobat, mungkin mendengar istilah PPGT khususnya bagi kaum guru terasa sedikit mengganjal ya, karena ada tambahan “T” di belakang, dari istilah yang selama ini dikenal hanyalah PPG.

Sekilas Tentang PPGT

Oke langsung saja, saya akan berbagi info mengenai PPGT. PPGT baru dibuka pada akhir tahun 2012, jadi mahasiswa yang diterima (termasuk saya) merupakan angkatan pertama. Tujuan dari PPGT ini adalah mahasiswa lulusannya nanti akan mengajar SMK di seluruh Indonesia. Ohya oleh karena ini adalah program dari DIKTI, maka untuk latar belakang dibentuknya program PPGT ini dapat sobat lihat di http://seleksi.dikti.go.id/ppgtsmk/ . Link tersebut selain berisi tentang latar belakang dibentuknya program PPGT, juga sekaligus link untuk melakukan pendaftaran secara online.

Terdapat tahapan untuk bisa lolos menjadi mahasiswa PPGT ini, tahap pertama yaitu seleksi administrasi, tahap kedua yaitu ujian online (berkaitan dengan pengetahuan umum), dan tahap terakhir adalah wawancara. Sekedar tips saja bagi sobat yang ingin mengikuti PPGT di tahun berikutnya, apabila sudah lolos pada tahap pertama dan kedua, pada saat tahap wawancara yang terpenting adalah bagaimana kita bisa meyakinkan pewawancara bahwa kita serius mengikuti program ini dan tidak hanya ikut-ikutan apalagi coba-coba.

Senin, 25 Maret 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Kamera Digital Untuk Siswa SMK Multimedia

A.      Latar Belakang

SMK merupakan jenjang pendidikan menengah kejuruan yang membekali peserta didiknya dengan berbagai keterampilan dengan tujuan agar lulusannya dapat bersaing memasuki dunia kerja. Pembelajaran SMK lebih menekankan pada praktikum yaitu kemampuan psikomotorik siswa. SMK memiliki beberapa program keahlian diantaranya adalah multimedia. Multimedia sendiri diartikan sebagai penggunaan beberapa media yang berbeda untuk menggabungkan dan menyampaikan informasi dalam bentuk text, audio, grafik, animasi, dan video.
Salah satu kompetensi yang harus dikuasai siswa pada program keahlian multimedia ini adalah kompetensi menggunakan kamera digital. Secara garis besar, tujuan pembelajarannya adalah agar siswa mampu mengoperasikan kamera digital, mampu menggunakan fitur dan menu pada kamera digital, memanipulasi gambar, memindah gambar, dan menyimpan gambar dengan format tertentu. Sebelum mengoperasikan kamera digital tentunya siswa harus memahami konsep mengenai prosedur menggunakan kamera serta mengidentifikasi fitur dan menu kamera. Oleh karena sifat materi yang memerlukan kemampuan kognitif disamping kemampuan psikomotorik, maka seyogyanya guru memilih model pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, dan kondisi peserta didik.
Model pembelajaran seperti yang diketahui banyak sekali macamnya, diantaranya: model pembelajaran kooperatif, model pembelajaran langsung, model pembelajaran berbasis masalah, model pembelajaran kontekstual. Dalam memilih model pembelajaran yang akan diterapkan, sebaiknya guru mempertimbangkan berbagai hal dan menyusun perencanaan pembelajaran. Sebaik apapun model pembelajaran yang diterapkan, akan tetapi apabila tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, keadaan siswa, dan tidak diikuti dengan penyusunan rancangan pembelajaran, maka hal itu akan sia-sia dan tidak akan mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Makalah ini menyajikan uraian berkaitan dengan dasar pertimbangan pemilihan model pembelajaran, rancangan pembelajaran, dan respon siswa atas pelaksanaan pembelajaran agar tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai.